Senin, 17 April 2017

Wow, Nilai Pasar Oli Pelumas Mobil di Jakarta Diestimasi Rp 1,2 Triliun

Pasar oli pelumas mobil di Jakarta diestimasi melampaui Rp 1,2 triliun, menurut perhitungan riset duniaindustri.com. Sungguh menggiurkan.

Perhitungan riset duniaindustri.com didasari pada jumlah penjualan mobil dan populasi mobil di daerah tertentu, dikali rata-rata konsumsi oli pelumas. Untuk data lebih detail, silakan download riset eksklusif duniaindustri.com di sebelah kiri website ini atau klik indeks data industri.

Tingginya nilai pasar (market size) oli pelumas mobil di Provinsi Jakarta tidak terlepas dari besarnya populasi kendaraan roda empat itu di Ibukota. Selain sebagai Ibukota pemerintahan, Jakarta juga sebagai pusat bisnis dan niaga di Indonesia. Tak heran, berbagai latar belakang penduduk dan orang yang transit membutuhkan moda transportasi, salah satunya mobil.

Dengan total penduduk diperkirakan mencapai 10,19 juta jiwa, Jakarta merupakan barometer industri dan perdagangan di Indonesia. Tak heran bisnis oli pelumas mobil juga tumbuh subur di provinsi ini. Jakarta menjadi daya tarik tersendiri bagi para pemain oli pelumas mobil.

Secara umum, pertumbuhan nilai pasar oli pelumas mobil juga didukung peningkatan penjualan mobil secara nasional. Berdasarkan data yang diperoleh, penjualan mobil sepanjang tiga bulan 2017 menunjukkan perbaikan, melanjutkan tren pertumbuhan pada 2016 setelah sempat menurun pada 2014-2015.

Penjualan mobil di Indonesia pada kuartal I 2017 (Januari-Maret) mencapai 282.596 unit, tumbuh 5,7% dibanding periode yang sama 2016 sebanyak 267.302 unit. Hal ini membuktikan ekspektasi positif terhadap prospek pertumbuhan otomotif pada 2017.

Pada Maret 2017, penjualan mobil di Indonesia tercatat 101.484 unit, tumbuh 6,9% dibanding bulan sebelumnya yakni Februari 2017 sebanyak 94.859 unit. Penjualan mobil pada Maret 2017 juga lebih tinggi 7,85% dibanding Maret 2016 sebanyak 94.092 unit.

Penjualan mobil di Indonesia naik sepanjang 2016. Ini mengakhiri masa surut dua tahun berturut-turut pada 2014 dan 2015. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan mobil 2016 mencapai 1,06 juta, naik 4,5 persen dibanding 2015.

“Angka ini melampaui target Gaikindo yakni 1,05 juta unit,” Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara dalam konferensi pers di Jakarta, 25 Januari 2017.

Kukuh menyatakan dalam lima tahun terakhir, penjualan mobil cenderung tumbuh di wilayah timur Indonesia— Sulawesi, Nusa Tenggara, Papua. “Pertumbuhan ini sebagian besar merupakan kontribusi dari penjualan kendaraan dengan harga terjangkau yang sesuai dengan daya beli masyarakat,” katanya.

Di Papua pada 2016 ada 5.088 unit mobil terjual. Jumlah itu memang hanya 0,48 persen dari total penjualan mobil di Indonesia namun pertumbuhannya mencapai 59,73 persen dibandingkan tahun 2015. Begitu juga di Nusa Tenggara Barat, tahun lalu penjualan mobil tumbuh 94,45 persen menjadi 57,24 unit.

Puncak penjualan mobil Indonesia terjadi pada 2013 dengan 1,23 juta unit. Pada 2014 penjualan turun menjadi 1,20 juta unit dan pada 2015 terus merosot hingga 1,01 unit.

Pada tahun lalu penjualan mobil masih didominasi oleh penjualan mobil penumpang sebanyak 854 ribu unit. Sementara mobil komersial terjual sebanyak 206 ribu unit. Adapun penjualan mobil penumpang ditopang oleh penjualan kendaraan kecil jenis low cost green car (LCGC) sebanyak 228.800 unit dengan pertumbuhan sebesar 38,3 persen.

Di pasar mobil penumpang, Toyota memimpin penjualan (43 persen), disusul Honda (23,3 persen), dan Daihatsu (17,3 persen). Di pasar pikap dan small commercial vehicle (SCV) Mitsubishi memimpin (35,9 persen), disisul Hino (10,5 persen), dan Isuzu (7,2 persen).(*)

Sumber: klik di sini
* Butuh data industri atau riset pasar, total ada 132 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar